Cara Merawat Sebuah Kompresor Angin (Air Compressor) - Memahami gangguan pada kompresor dan cara perawatannya merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Kompresor sebagai mesin yang mempunyai fungsi untuk memampatkan atau menaikan suatu tekanan udara atau bisa dibilang juga dengan fluida gas, Perlu di ketahui dan di perhatikan perawatannya. Hal ini dibutuhkan agar mesin dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu dengan melakukan perawatan yang sesuai dan tepat dapat memperpanjang usia masa pakai masing-masing komponen yang ada di dalam kompresor. Dengan demikian, dapat mengurangi terjadinya gangguan dan kerusakan yang fatal. Tentunya hal ini beresiko menurunkan jangka waktu masa pakai.
Apa saja Gangguan yang biasanya terjadi pada Kompresor Udara (Angin)?
Terdapat banyak faktor gangguan yang biasanya sering terjadi pada kompresor, kali ini penyusun hanya menyebutkan 3 hal saja, diantaranya yaitu:
1. Motor Penggerak Piston Tidak Berputar.
Hal ini terjadi apabila motor penggerak piston tidak mau berputar, kemungkinannya karena kerusakan aliran supply sehingga motor tidak mendapatkan tekanan, atau bisa jadi karena saklar sudah rusak, bisa juga karena kapasitor yang rusak bahkan komponen elektrikal yang terbakar.
2. Kompresor Tidak Mau Menyala secara Otomatis, Maupun Mati Secara Otomatis.
Hal ini bisa diakibatkan karena terjadinya kerusakan pada pressure switch atau kabel yang menuju pressure switch terputus. Jika hanya kabel yang terputus, mungkin cukup melakukan perbaikan pada kabelnya saja. Namun, apabila ditemukan kerusakan pada pressure switch, maka segeralah untuk diganti.
3. Korosi atau Berkarat.
Korosi pada kompresor dapat terjadi ketika udara yang masuk ke dalam kompresor tercampur atau terkombinasi dengan senyawa asam dan basa lain, sehingga menghasilkan udara yang korosif. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin dan mengurangi efisiensi kerja kompresor. Penyebab Korosi pada Kompresor udara yang masuk ke dalam kompresor dan ikut campur dengan senyawa asam dan basa lain. Lalu udara dalam tabung mengalami pendinginan dan menempel di komponen mesin ketika mesin tidak beroperasi.
Mengapa Perlu Melakukan Perawatan Kompresor?
Bagian pada kompresor mempunyai banyak persamaan dengan mesin pembakaran internal. Komponen utama dari kompresor udara merupakan kepala piston yang bergerak naik dan turun pada saat poros engkol berputar. Selain itu, terdapat juga berbagai katup, batang, pelat dan pengukuran yang memastikan kinerja mesin kompresor beroperasi secara optimal. Kompresor udara yang digunakan secara berlebihan dapat mengalami kerusakan pada bagian-bagian yang bergerak, sehingga mengurangi efisiensi kerja kompresor. Semakin sering kompresor digunakan, maka semakin besar kemungkinan masalah yang muncul. Berikut ini adalah dampak penggunaan berlebihan pada Kompresor Udara.
1. Bagian-bagian yang bergerak menjadi aus atau rusak.
2. Kompresor tidak bekerja secara efisien.
3. Udara yang dihasilkan memiliki kualitas rendah.
4. Peralatan pneumatik yang terhubung ke kompresor dapat rusak.
Perawatan Kompresor Angin.
Kompresor adalah suatu alat yang berfungsi untuk memampatkan udara atau gas. Sebagaimana halnya dengan pompa, kompresor memiliki cara kerja yang identik dengan pompa (Syawaluddin : 2011). Sebagai contoh pada gambar dibawah merupakan gambar kompresor dan part yang harus diperhatikan untuk perawatan pada kompresor. Langsung saja bisa simak bagaimana cara perawatan berkala pada compressor.
1. Periksa Tekanan Udara: Pastikan tekanan udara pada kompresor berkisar antara 0,5 Mpa hingga 0,9 Mpa. Periksa pressure gauge secara teratur untuk memastikan tekanan udara dalam rentang yang aman.
2. Periksa Pressure Switch: Pastikan pressure switch bekerja secara normal. Kompresor akan mati jika tekanan pada kompresor sudah mencapai 0,9 Mpa dan akan hidup kembali ketika udara turun sampai menyentuh tekanan 0,5 Mpa.
3. Periksa Safety Valve: Pastikan safety valve bekerja secara normal. Tarik safety valve sebentar untuk memastikan bahwa udara bertekanan dapat keluar melalui itu jika tekanan udara melebihi standar yang sudah ditentukan.
4. Periksa Level Oli: Pastikan level oli selalu berada pada garis antara garis merah selama beroperasi. Oli yang cukup akan membantu kompresor berfungsi dengan baik.
5. Buka Drain Cock Valve: Buka Drain Cock Valve untuk membuang air yang sudah masuk ke dalam tabung atau tangki kompresor. Lakukan ini tiap hari jika udara di sekitar kompresor begitu lembab.
6. Periksa V-Belt: Periksa kondisi V-Belt dan pastikan V-Belt sesuai dengan standar. V-Belt yang tidak terlalu kendur dan tidak terlalu kencang akan membantu kompresor berfungsi dengan baik.
7. Bersihkan Filter Udara: Bersihkan filter masuknya udara (air intake filter) dari debu yang bersarang. Debu yang menempel pada filter dapat menyebabkan kompresor bekerja lebih keras dari sebelumnya.
8. Periksa Kebocoran: Pastikan tidak ada kebocoran pada pipa, selang, dan lain sebagainya. Kebocoran dapat menurunkan kualitas tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor.
9. Periksa Suara Abnormal: Pastikan tidak ada suara abnormal pada kompresor, seperti suara bearing motor penggerak yang rusak atau suara V-Belt yang sudah Slip. Jika ada kejadian dengan hal tersebut, cepat-cepat untuk me-Repair kompresor.
10. Ganti Oli: Ganti oli kompresor setiap 2000 jam sejak awal pengoperasian. Oli yang baru akan membantu kompresor berfungsi dengan baik.
11. Perhatikan Kebersihan: Perhatikan kebersihan pada kompresor supaya tidak mudah berkarat. Kebersihan yang baik akan membantu kompresor berfungsi dengan baik dan tahan lama.
Beberapa perawatan kompresor yang biasanya penyusun lakukan pada setiap harinya. Mungkin perawatan kompresor pada tiap jenisnya cukup berbeda-beda. Oleh karena itu akan lebih baik bila mengikuti pertunjukan manual pengoperasian kompresor. Mungkin, cukupsekian artikel mengenai perawatan kompresor. Jika ada saran atau pertanyaan bisa langsung kompen pada kolom dibawah ini.
***
Sumber Referensi :
Syawaluddin, Muhammad Yusuf. 2011. "PERENCANAAN KOMPRESOR PISTON PADA TEKANAN KERJA MAX 2 N/mm2". Jakarta. neliti.
Komentar
Posting Komentar