Cara Kerja Silinder Kerja Tunggal Pneumatik - Single Acting Cylinder Pneumatic

Cara Kerja Silinder Kerja Tunggal Pneumatik - Single Acting Cylinder Pneumatic

Silinder pneumatik, atau biasa yang dikenal dengan aktuator pneumatik merupakan sebuah perangkat yang menggunakan atau memanfaatkan udara bertekanan yang terkompresi untuk menghasilkan sebuah gerakan linier. Prinsip kerjanya mengacu pada hukum fisika dasar yang telah ditemukan pada abad ke-10 Masehi silam dengan penemunya yaitu Hero of Alexandria.

Di zaman ini, penggunaan aktuator pneumatik telah banyak digunakan untuk kebutuhan sistem otomasi industri dan dimanfaatkan secara luas pada berbagai pengaplikasiannya. Perangkat ini memiliki berbagai ukuran dan jenis gerakan dengan fungsi yang berbeda-beda seusai dengan pengaplikasian di industri atau kebutuhan masing-masing. Pada kesempatan kali ini penyusun ingin share kepada rekan-rekan pembaca mengenai penjelasan beberapa hal yang mendalam mengenai silinder kerja tunggal atau single acting cylinder. Sebelum itu, penyusun ingin menyegarkan kembali mengenai istilah dasar silinder pneumatik dan fungsinya, sebenarnya "Apa itu Silinder Pneumatik dan Fungsinya?".

Silinder pneumatik adalah sebuah perangkat yang berfungsi mengubah energi dari udara bertekanan menjadi sebuah gerakan yang linier. Fungsi dari silinder pneumatik di lingkungan industri sangat banyak, diantaranya untuk memindahkan barang produksi, menggerakan sebuah roda conveyor, memotong sebuah bahan dengan memanfaatkan aktuator nya berupa silinder pneumatik, melakukan pengemasan secara otomiasisasi, melakukan filling lalu ada juga digunakan sebagai mesin pressure dan packaging. Sebenarnya masih banyak lagi pemanfaatannya, yang tadi penyusun sebut mungkin sekedar pemanfaatan nya secara umum. 

Lalu, ada istilah dasar yang bisa pembaca pahamin lebih dalam mengenai aktuator pneumatik.Yaitu, "Perangkat Aktuator Pneumatik dapat dilakukan untuk sistem otomasi industri karena mempunyai kinerja yang sangat tinggi, memiliki fleksibilitas yang cukup baik terhadap sebuah teknologi dengan biaya perawatan yang ekonomis dan murah dikantong". Sebagai informasi kalo aktuator yang memanfaaatkan udara bertekanan merupakan komponen yang esensial pada sistem pneumatiknya. Perangkat ini juga merupakan salah satu komponen yang paling hilir dan memiliki fungsi sebagai "Otot" untuk menggerakan sistem pneumatiknya. Sebelum mengkerucut lebih dalam, penyusun ingin membagikan apa aja jenis-jenis silinder pneumatik itu?, yuk kita simak berikut ini!.

Jenis-Jenis Silinder Pneumatik

Perkembangan teknologi semakin pesat, jenis-jenis silinder pada saat ini semakin banyak dan bervariasi, secara umum silinder terbagi menjadi 4 buah bagian yang didasari oleh desain dan jenis gerakan yang dapat dihasilkan. Diantaranya yaitu:

  1. Linear Pneumatic Cylinder.
  2. Rotalinear Pneumatic Cylinder.
  3. Rodless Pneumatic Cylinder.
  4. Rotary Pneumatic Cylinder.
Dari ke empat jenis-jenis tersebut akan kita bahasa pada sesi selanjutnya, dimana sekarang kita akan fokus membahas mengenai single acting cylinder

Single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal)
Silinder kerja tunggal adalah jenis silinder pneumatik yang bekerja secara aktif untuk mendorong beban secara satu arah. Dimana pada lubang udaranya hanya memiliki satu buah saja. Fungsi dari silinder ini untuk mendorong beban atau menaik beban secaa aktif dalah satu arah. Lalu, untuk mengembalikan posisi pistonnya, didalam sudah ada dipasangkan / ditanam pegas pengembali (posisi berada didalam tabung silinder).

Berdasarkan posisi batang pistonnya, ketika silinder berada di dalam posisi netral (off). Silinder kerja tunggal dibagi menjadi 2 buah tipe, yaitu push type dan pull type. Berikut ini adalah diagram gambar dari single acting cylinder antara ke 2 tipe tersebut.



1. Push-Type Cylinder
Tipe ini adalah silinder dengan posisi batang yang sedang dalam keadaan memendek ketika tabung silinder tidak disuplai dengan udara bertekanan. Oleh karena itu, agar dapat bergerak batang pistonnya ke posisi memanjang, maka tabung dari silinder perlu disuplai dengan udara bertekanan. Ketika tekanan udara dalam tabung menurun, maka pegas akan mendorong batang piston kembali ke posisi semula.

2. Pull-Type Cylinder
Silinder jenis ini adalah jenis silinder dengan posisi barang piston dalam keadaan memanjang ketika tabung silinder tidak disuplai dengan udara bertekanan. Sebagai kebalikannya dari push type cylinder. Jenis ini perlu disuplai oleh udara yang terkompresi pada tabung silindernya untuk menggerakan batang piston dalam posisi memendek atau retraksi. Pada saat udara dalam tabung silinder menurun, maka pegas pengembali akan mendorong batang piston kembali ke posisi awal.

Yap, mungkin cukup sekian pembahasan umum materi kali ini, gambar di bawah penyusun cantumkan sebagai gambaran kepada pembaca untuk lebih paham cara kerja dari silinder kerja tunggal. Nantinya penyusun berharap dengan adanya materi ini dapat mempermudah ketika praktik di lingkungan belajar atau bisa juga sebagai referensi di kedepannya. Thank you and see you next chapter!



***

Komentar