Freon merupakan senyawa yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memperlancar sistem kerja dari AC. Dengan kehadirannya dapat digunakan untuk menghasilkan udara yang lebih sejuk dari AC. Mengingat negara kita Indonesia mempunyai iklim tropis, serta suhu yang berbeda-beda di setiap daerahnya dan cukup panas, sehingga penggunaan AC mempunyai peranan yang sangat penting. Untuk lebih detailnya yaitu Freon adalah zat pendingin yang digunakan dalam sistem pendingin udara (AC) untuk mengatur suhu udara. Freon bekerja dengan cara menyerap panas dari udara yang dihirup dan kemudian melepaskannya ke luar, sehingga suhu udara menjadi lebih rendah.
Freon memiliki beberapa sifat yang membuatnya sangat efektif dalam sistem pendingin udara. Pertama, freon memiliki titik didih yang sangat rendah, sehingga dapat dengan mudah berubah menjadi gas ketika dipanaskan. Kedua, freon memiliki kemampuan untuk menyerap panas dengan sangat baik, sehingga dapat dengan efektif mengatur suhu udara.
Dalam sistem pendingin udara, freon digunakan dalam siklus pendingin yang terdiri dari beberapa tahap. Pertama, freon dihisap oleh kompresor dan kemudian dipanaskan, sehingga berubah menjadi gas. Gas freon kemudian dilepaskan ke kondensor, di mana panasnya dilepaskan ke udara luar. Setelah itu, gas freon dikembalikan ke bentuk cair dan kemudian dihisap oleh evaporator, di mana panasnya diserap dari udara yang dihirup. Freon yang umum digunakan dalam sistem pendingin udara adalah R-22, R-410A, dan R-32. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan freon dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, karena dapat menyebabkan kerusakan ozon dan perubahan iklim. Oleh karena itu, penggunaan freon harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan standar keamanan dan lingkungan yang berlaku.
Dampak Negatif dari Freon.
Penggunaan freon memiliki dampak negatif yang bahaya untuk bumi kita, diantaranya yaitu:
1. Kerusakan Ozon
Freon dapat menyebabkan kerusakan ozon dengan cara melepaskan klorin dan bromin ke atmosfer. Klorin dan bromin dapat bereaksi dengan ozon dan menghancurkannya, sehingga menyebabkan lubang ozon. Lubang ozon dapat memungkinkan sinar UV-B masuk ke permukaan bumi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, hewan, dan manusia.
2. Perubahan Iklim
Freon dapat menyebabkan perubahan iklim dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyerap panas, seperti karbon dioksida dan metana. Gas-gas ini dapat memerangkap panas di atmosfer, sehingga menyebabkan suhu bumi meningkat.
3. Pencemaran Udara
Freon dapat menyebabkan pencemaran udara dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyebabkan polusi udara. Gas-gas ini dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan lainnya.
4. Kerusakan Tanah
Freon dapat menyebabkan kerusakan tanah dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyebabkan polusi tanah. Gas-gas ini dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan mikroorganisme tanah.
5. Bahaya Kesehatan
Freon dapat menyebabkan bahaya kesehatan dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan lainnya. Paparan freon yang tinggi dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, dan kelelahan.
6. Kerusakan Ekosistem
Freon dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyebabkan perubahan iklim dan polusi udara. Perubahan iklim dan polusi udara dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Apa itu Refigeren?
Sebelum lanjut ke pembahasan yang lebih spesifik. Penting untuk memahami perbedaan antara refrigeran dan freon. Secara umum freon adalah salah satu jenis refrigeran yang digunakan dalam sistem pendingin seperti AC dan lemari es. Namun, tidak semua refrigeran adalah freon. Freon adalah merek dagang yang dimiliki oleh DuPont, dan merupakan salah satu jenis refrigeran yang paling umum digunakan (DuPont, 2020).
Lalu, Refrigeran adalah zat yang digunakan dalam sistem pendingin untuk mengubah fase dari cair menjadi gas dan sebaliknya secara berulang. Zat ini berfungsi sebagai media pendingin yang memungkinkan perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain (ASHRAE, 2017).
Menurut International Journal of Refrigeration (2019), "Refrigeran adalah zat yang digunakan dalam sistem pendingin untuk mengubah fase dari cair menjadi gas dan sebaliknya secara berulang". Jurnal ini juga menjelaskan bahwa freon adalah salah satu jenis refrigeran yang digunakan dalam sistem pendingin seperti AC dan lemari es.
Dalam kesimpulan ini, refrigeran adalah zat yang digunakan dalam sistem pendingin untuk mengubah fase dari cair menjadi gas dan sebaliknya secara berulang. Freon adalah salah satu jenis refrigeran yang digunakan dalam sistem pendingin seperti AC dan lemari es, tetapi tidak semua refrigeran adalah freon.
Dampak Negatif dari Refrigeran
1. Perubahan Iklim
Refrigeran dapat menyebabkan perubahan iklim dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyerap panas, seperti karbon dioksida dan metana. Gas-gas ini dapat memerangkap panas di atmosfer, sehingga menyebabkan suhu bumi meningkat.
2. Kerusakan Ozon
Refrigeran dapat menyebabkan kerusakan ozon dengan cara melepaskan klorin dan bromin ke atmosfer. Klorin dan bromin dapat bereaksi dengan ozon dan menghancurkannya, sehingga menyebabkan lubang ozon. Lubang ozon dapat memungkinkan sinar UV-B masuk ke permukaan bumi, yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, hewan, dan manusia.
3. Kerusakan Tanah
Refrigeran dapat menyebabkan kerusakan tanah dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyebabkan polusi tanah. Gas-gas ini dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan mikroorganisme tanah.
4. Bahaya Kesehatan
Refrigeran dapat menyebabkan bahaya kesehatan dengan cara melepaskan gas-gas yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan lainnya. Paparan refrigeran yang tinggi dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, dan kelelahan.
Kesimpulan!
Refrigeran dan freon adalah dua konsep yang berbeda, di mana refrigeran merupakan zat yang digunakan dalam sistem pendingin untuk mengubah fase dari cair menjadi gas dan sebaliknya secara berulang, sedangkan freon adalah salah satu jenis refrigeran yang digunakan dalam sistem pendingin seperti AC dan lemari es. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada fungsi dan aplikasi, di mana refrigeran memiliki fungsi yang lebih luas dan dapat digunakan dalam berbagai sistem pendingin, sedangkan freon memiliki fungsi yang lebih spesifik dan hanya digunakan dalam sistem pendingin tertentu.
***
Komentar
Posting Komentar