Apa perbedaan dari silinder pneumatik kerja ganda dan kerja tunggal?
Apakah dari pembaca artikel ini sedang mencari perangkat yang dapat melakukan gerakan terus-menerus tanpa perlu menekan tombol? Sebenarnya ada banyak sektor bisnis seperti otomasi pabrik (pembuatan PCBA, molding, assembly electronic), pengemasan, transportasi, dan manufaktur otomotif sekarang menerapkan komponen pneumatik ke dalam desain rancangan mesin mereka. Sistem pneumatik dikenal karena memiliki keunggulan, harga yang terjangkau, dan kebersihannya yang bisa digunakan untuk industri di bidang makanan.
Silinder pneumatik, juga disebut sebagai silinder udara atau aktuator, yang merupakan perangkat mekanis yang menggunakan udara terkompresi atau bertekanan untuk memindahkan beban dalam jalur linier. Jenis aktuator pneumatik yang paling umum termasuk piston dan batang yang bergerak di dalam silinder tertutup, di mana piston melakukan gerakan yang diinginkan. Dalam sistem pneumatik, udara digunakan sebagai sumber energi untuk mengoperasikan dan menyelesaikan tugas yang diberikan, dalam hal ini, memperpanjang dan menarik kembali piston di dalam silinder.
Silinder pneumatik pada umumnya digunakan dalam dua jenis penggunaan, diantaranya: silinder kerja tunggal dan silinder kerja ganda. Perbedaan desain utama antara kedua silinder adalah jumlah port. Pada silinder kerja tunggal memiliki satu buah port tempat masuknya udara bertekanan, sedangkan silinder kerja ganda menggunakan dua port untuk beroperasi. Perbedaan desain sederhana ini membedakan kedua silinder dalam hal kecepatan serta gerakannya. Pada saat memilih desain dan kegunaannya, sangatlah penting untuk mengetahui aplikasi masing-masing dari perangkat, perbedaan, kelebihan, dan kekurangannya.
A. Silinder Kerja Tunggal atau Single Direct Acting Cylinder
Jika dari pembaca ingin menggunakan mesin dalam gerakan linier dan melakukan gerakan seperti mengunci, mengatur posisi, memindahkan posisi, dan mendorong, maka peran dari silinder kerja tunggal bisa jadi sebagai solusi. And how does they work?, Silinder kerja tunggal memiliki satu buat input udara terkompresi yang digunakan sebagai lubang masuk udara bertekanan ke dalam satu arah. Lalu di dalam silindernya terdapat sebuah pegas, Setelah udara dibersihkan dan dikompresi oleh mesin kompresor, maka udara akan masuk melalui satu buah lubang input tunggal dan mendorong piston untuk memanjang dalam satu arah atau dengan gerakan linier, dan tidak lupa akibat dari daya dorong tersebut mengakibatkan terjadinya proses kompresi / penekanan pegas yang ada didalam silinder. Pegas (atau gaya eksternal lainnya) akan menarik piston kembali ke posisi aslinya setelah melepaskan udara melalui sebuah lubang yang sama ke tempat udara masuk di awal tadi. Dengan kata lain, udara terkompresi akan mendorong langkah maju dalam silinder dan pegas akan mengembalikan langkah. Sebagai contoh dari silinder kerja tunggal bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
- Jenis Cylinder Tekan: Dimana udara yang masuk untuk mendorong piston keluar dari silinder.
- Jenis Silinder Tarik: Pada silinder ini udara yang masuk untuk menarik piston di dalam sebuah silinder.
Udara bertekanan yang masuk melalui satu lubang / input yang menggerakkan piston ke depan dan kemudian mengalirkan udara bertekanan ke lubang lain yang menarik kembali piston ke dalam silinder. Dengan demikian, silinder kerja ganda dapat melakukan gerakan maju dan mundur secara lebih cepat dan efisien. Inilah mengapa silinder kerja ganda merupakan sebuah aktuator pneumatik yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan silinder kerja tunggal, karena kemampuannya untuk memanjang dan menarik kembali dalam periode waktu yang lebih singkat, sehingga menjadi lebih efisien dan presisi.
Silinder pneumatik kerja ganda sangat populer dalam berbagai industri dan robotika. Mereka melakukan berbagai tugas seperti membuka dan menutup pintu, mengangkat dan memindahkan barang dagangan dari ban berjalan, yap seperti conveyor!. Berikut ini adalah contoh dari cylinder kerja ganda.
Komentar
Posting Komentar