Pemahaman Dasar Logika PLC pada Pemrograman Dasar.
Dengan keunggulan dari ladder diagram, jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain ladder diagram masih memiliki keunggulan cukup unik yang terletak pada kemudahan dalam memasukan logika dasarnya. Prinsip dari logika ini yaitu True or False, yang bisa dibilang terbentuk dari kombinasi antara rangkaian kontak yang ada pada tangga diagram atau ladder diagram. Pada logika ini terdapat 3 buah logika dasar yang bisa digunakan untuk pemrograman ladder diagram. Pertama kita bisa mulai dari logika dasar "NOT".
1. Gerbang Logika "NOT"
Pada logika ini terdapat sebuah kontak yang bisa diartikan sebagai logika pemutus, umumnya kontak pemutus ini disebut dengan kontak NC atau Normally Close. Pada saat kontak NC tidak di aktifkan, maka kontak berperan untuk menyambungkan aliran arus dan tegangan pada rangkaian. Namun, saat kontak NC aktif maka kontak berganti peran yaitu untuk memutuskan aliran arus. Untuk pemahaman lebih jelasnya, pembaca bisa lihat pada gambar dibawah ini:
Perhatikan pada gambar di atas, pada gambar (A) sebelum kontak A ditekan, maka output sudah menyala. Namun, sebaliknya jika kontak A tidak di tekan, maka output tidak akan menyala. Begitu pula dengan gambar (B) dan gambar (C) yang memiliki perumpamaan yang sama dengan gambar (A). Karena output yang di dapat mati, maka logika ini disebut juga dengan NOT LOGIC. Logika ini sering digunakan untuk memutus arus listrik.
2. Gerbang Logika "OR"
Logika OR merupakan sebuah logika alternatif, yaitu sebagai media untuk memilih apakah dari sisi user mau mengaktifkan aluran arus atau tidak dengan menggunakan salah satu dari kontaknya. Jadi disini, maksud dari salah satu kontraknya yaitu, dirangkaian ini terdapat 2 buah kontak yang berperan untuk memilih, kontak yang mana untuk di aktifkan. Dengan mengaktifkan salah satu kontak A atau kontak B secara bersaaman. Maka dapat mengaktifkan output.
Gambar diatas merupakan contoh penerapan logika "OR". Kita akan menggunakan 1 buah lampu sebagai output tegangannya. Lampu dapat aktif dari beberapa tempat dengan menggunakan tombol berbeda dengan cara menyambungkan secara paralel dari kontak tombol-tombol tersebut.
3. Gerbang Logika "AND"
Logika ini dapat diartikan sebagai sebuah logika "persyaratan", yaitu kombinasi dari 2 buah kontak atau lebih yang hanya bisa menyambungkan aliran arus jika ke dua kontak tersebut diaktifkan dalam waktu yang bersamaan. Jadi, output tidak akan aktif JIKA ke 2 kontak tidak aktif.
Sebagai contoh pada gambar diatas, penerapan logika ini yaitu dengan menggunakan pengoprasian beberapa mesin industri semisal pada proses stamping sebuah produk. Pada saat akan melakukan stamping, operator harus menekan 2 buah tombol yang berbeda di dekat tangan kanan dan kirinya, sehingga dapat dihindari kecelakaan kerja.
OK!, cukup sekian penjelasan penyusun pada artikel "Pemanfaatan Logika Dasar pada Pemrograman PLC". See you on the next pacge artichle!.
Komentar
Posting Komentar